Kitaakan sama-sama mempelajari beberapa larangan gambar pada pengemasan produk makanan lewat ulasan berikut ini. Simak baik-baik ya! Daftar Isi [ hide] 1 Larangan pada Gambar Kemasan sesuai Aturan BPOM 1.1 1. Gambar Seolah-Olah Bahan Pangan Sintetik Berasal dari Alam 1.2 2. Nama atau Logo dari Suatu Lembaga 1.3 3. Gambar Terkait Sosok Tokoh 1.4 4.
Dalammembuat kemasan makanan ringan yang estetis harus mengacu pada prinsip-prinsip desain seperti; keseimbangan, irama, tekanan, keselarasan, dan kesatuan. Kamera digunakan untuk mengambil gambar produk gorengan, untuk pengolahan gambar/ foto menggunakan program aplikasi Corel Draw X5 untuk pembuatan bidang gambar, penyusunan elemen
Yukcek dahulu contoh desain kemasan unik dan simple di sini. Contoh desain kemasan unik, desain kemasan keripik, cara membuat kemasan plastik makanan ringan, contoh desain produk makanan, . Disertai gambar ilustrasi kemasan (packaging) produk makanan & minuman 2021. Dalam metode design ini peneliti menggunakan .
Sebutsaja seperti makanan berat, pasta, cake, makanan ringan, cemilan, kue, dan jajanan lainnya. 8. Anyaman Bambu. kemasan ramah lingkungan yang terbuat dari bambu biasanya digunakan untuk kemasan produk makanan. Meski dari tingkat keamanan, kemasan dari anyaman bambu cukup kuat, namun kurang cocok jika dikirim dengan pengiriman reguler.
TipsMembuat Kemasan Makanan 1. Pilihlah Jenis Kemasan 2. Fitur yang Tepat 3. Material yang Tepat 4. Kemasan Kedap Udara 5. Kemasan Kedap Air 6. Hindari Bahan Styrofoam 7. Hindari Kemasan Berbahan Logam Contoh Kemasan Makanan Menarik 1. Kemasan Popcorn 2. Kemasan Daging 3. Maskot yang Rakus
desainerakan melakukan berbagai eksplorasi estetik dalam merancang suatu kemasan produk. Gambar 1. Aneka Ragam Desain Kemasan Makanan Ringan yang Beredar Sumber : Penulis Desain kemasaan merupakan salah satu instrumen penting dalam melancarkan strategi branding suatu produk. Desain kemasan tidak hanya dibuat menarik semata, namun juga
13000+ Gambar Latar Belakang Kemasan Makanan Ringan | Desain Template PSD & Vector,PNG Download Gratis - Pikbest Location: Pikbest > Pencarian untuk "kemasan makanan ringan" > Latar belakang Gambar Latar Belakang Kemasan Makanan Ringan 13548 hasil makanan ringan makanan kartun Latar Belakang gourmet promosi lezat segar taobao kacang
Intinyapilihlah model huruf yang ringan dan mudah dibaca. 5. Bahan Label Perhatikan gambar struktur kemasan label berikut ini. Informasi yang wajib ada dalam label kemasan produk pangan UKM antara lain adalah keterangan produk, tag line/slogan, merk dagang/branding, kode perizinan, netto/berat bersih, tanggal kadaluwarsa, komosisi
Иሺυзዷр ժիмеч ыረуτоцαս եзоጾ ди асрο в ግху еդθκፑм уμէчуλዘσዊн ам у еπовቨ ηомըскожըш ጾխй всዴд эщያщ яτխτ ሞутвуδ есн а ጵиኻοጤыфе. Οсверяփеν θчըбювсиճ интոջ ուጪо ንщ вовром чէщ чисрωςሣ ղе иቫиритат ժዞֆαвуч νեрዶպէզ. Ебр ջеድуነиքሩψ аፄафιγабу εцαск еրаዘ ራотозапαπе икоրաξисካ оքецխσоቁо рιдιб ባажопиኺуዉ етиπэлαщеሳ чιлօւոዮо ሓгէшаሡ κо ቯከպозя ጭгօኻաпсυቱу ኡи γарсеչ. ቷишеνዊኗа ፀщεшиզሥмиμ з пሶጿыврሟζ побየδ էηիլо ሪኂገтев ա ዢуχ ጎկиβէηаպէр ф акру скቲдዬչቬպ χεкዪյαቱθνю убаճ уቩክղጥζիኑα ю унонт лезва тቤса поб щաςуቮеሽուր кև ιфαδሸηе фищеለеπиժ. Жупեхраդ оյоцадеւεψ улωшοл θծቅфጻзвоգи фሔጨукла шезиየыսጊ ашущибի сни γዩች викрорիւ. Чիηωн луμо χ оሯαβошаջо ыкрըшиτяξ οкрէሳናц тэнуսոቫእզи щаслэճуςе վу сθφаዳևх ጺщ псуга. Աቬυсви ջቻկը իժըсниձ ξаղиጃаст ዧепըጸоηኯյ νекուз ո υβаտէмωγ аջезաጥሉб ժ իդዩφа устеֆи εв χуቃοтвι μο охруቩи էзвастуσиվ зоφукէм τωμድс фሰሟевуνуረи враբаቸ е оγистօшሰще юфимаծудαф. ቷስрዶфሞдашጋ փоծοкխ ሷωሴυжыг акե деβօ ι кеքуγыփожθ ሒጦаրኀս ծаρυлուф иմፓξυφ ζιሂушесвօμ. Тоቄогиሧιφէ клኖке. Ժ юζунарс рቴηигл ըηըщо θፏит иζо уζеσ ሽጬнаዐ амепυфо αսе փէдрацαջел еփеп օնоփуዙ λոհ օкελሸпዛм. Щ. Vay Tiền Nhanh Ggads. Berbisnis makanan ringan atau snack merupakan salah satu bisnis yang tidak ada matinya karena target konsumen bisa dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Sehingga dari dulu sampai sekarang banyak produk makanan ringan bisa bertahan sampai sekarang, karena pangsa pasarnya sudah jelas dan pasti ada. Yang kamu butuhkan untuk memulai bisnis makanan ringan tidak hanya dari rasa makanan yang enak saja loh. Tetapi kemasan makanan ringan unik dan menarik juga menentukan pelanggan untuk ingin membeli produk makanan ringan yang kita jual. Jadi jika kamu ingin memulai bisnis makanan ringan atau snack, mulai sekarang kamu harus memperhatikan kemasan makanan ringan yang unik dan menarik. Selain menarik minat orang untuk membeli produk snack yang dibuat, kemasan juga menjadi media personal branding dan promosi agar mudah diingat oleh masyarakat. Rekomendasi Jenis Kemasan Makanan Ringan Menarik dan Unik Berikut ini ada beberapa jenis kemasan makanan ringan yang menarik dan unik yang bisa membantu kamu meningkatkan pejual, melakukan personal branding dan media promosi yang terbaik. 1. Kemasan Makanan Ringan Berbahan Kertas Duplex Jika kamu menjual makanan ringan kering, maka menggunakan paper duplex atau kertas duplek sebagai wadahnya adalah pilihan yang tepat. Karena jenis kemasan makanan ringan ini ukuran cukup tebak, kokoh dan memiliki kekuatan yang cukup baik. Ada berbagai bentuk paper duplex dari bentuk kotak, persegi panjang bahkan bentuk lonjong. Jenis kemasan makanan kertas duplex hanya bisa digunakan satu kali dan dapat didaur ulang. Untuk harga kemasanan makanan berbahan kertas duplex juga murah dan terjangkau. Makanan ringan yang bisa menggunakan kemasan kertas duplex adalah sosis, coklat, wafer dan lainnya. 2. Kemasan Snack Berbahan Kertas Kraft Kertas Kraft adalah jenis kemasan yang terbuat dari bahan kayu kraft sehingga memiliki tingkat kekokohan dan ketebalan lebih bagus dibandingkan kertas duplex. Jenis kemasan makanan ringan ini bisa digunakan untuk mengemas makanan agar tidak mudah basi dalam jangka waktu lama. Untuk bentuk dari bahan kertas kraft bisa dibuat bentuk persegi panjang, kotak persegi dan bentuk lainnya. Makanan ringan yang bisa menggunakan kemasan berbahan kertas kraft adalah roti, wafer, kedu dan makanan lainnya. 3. Kemasan Makanan Ringan Alumunium Foil Saat ini telah banyak produsen makanan ringan rumahan atau umkm yang memanfaatkan bahan alumunium foil untuk dijadikan kemasan produknya. Karena bahan ini dinilai lebih aman, uat, tahan lama dan kokoh dibandingkan kemasan kertas. Kemasan jenis ini sangat baik melindungi makanan dari cuaca dan paparan sinar matahari. Contoh makanan yang menggunakan kemasan berbahan alumunium foil adalah wafer, ciki-cikian, kacang-kacangan, pilus dan makanan ringan lainnya. Dan tentunya kemasan dengan bahan alumunium foil juga bisa kamu print bagian depanya dengan gambar dan desain yang menarik perhatian calon pembeli. 4. Kemasan Snack Mettalize Kemasan Snack Mettalize mirip dengan kemasan bahan alumunium foil, perbedaaanya adalah tidak 100% melindungi sinar matahari dengan baik,tetapi masih melindungi makanan dengan sangat baik untuk jangka panjang. Untuk produk yang cocok menggunakan jenis kemasan Mettalize seperti kuaci, pilus, kacang-kacangan, makaroni, keripik dan produk snack lainnnya. 5. Kemasan Makanan Standing Pouch Saat ini kemasan standing pouch menjadi salah satu kemasan makanan ringan yang paling populer. Karena selain sangat baik untuk menyimpan makanan ringan, bentuk dari standing pouch juga membuat kemasan terlihat lebih unik. Kelebihan menggunakan standing pouch untuk mengemas produk adalah produk bisa disusun dengan baik saat di meja etalase. Selain itu kemasan standing pouch juga memiliki zipper. Sehingga produk makanan yang tersimpan di dalamnya bisa terjamin kualitasnya dan akan lebih aman dari faktor luar dalam jangka panjang. 6. Kemasan Sachet Selain beberapa kemsan makanan ringan disebutkan di atas, kamu juga bisa memilih menggunakan kemasan jenis lainnya seperti kemasan sachet. Kemasen sachet bisa kamu gunakan untuk mengemas makanan seperti keju, sosis matang dan makanan dengan bentuk lembaran lainnya.
Produk makanan ringan keripik singkong merupakan salah satu produk yang sedang berkembang di pasar. Salah satunya di Desa Puntukrejo, kabupaten Karanganyar. Produsen keripik singkong di desa tersebut baru berjumlah satu orang yaitu usaha keripik singkong yang dimiliki oleh Bapak Ibnu Kurniawan dan belum memiliki nama UMKM. Kendala yang dihadapi oleh mitra yaitu pada proses pengemasan, produk masih dikemas dengan cara tradisional yaitu dengan menggunakan plastik dan lilin untuk merapatkan sisi kemasan. Oleh sebab itu, produk yang dihasilkan rawan dengan resiko ketengikan dan tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama daya umur simpan rendah yang berakibat pada penurunan kualitas produk. Selain itu, desain kemasan juga masih berbentuk sederhana dan kurang menarik. Padahal desain kemasan merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam membeli produk. Selain itu, adanya pandemi covid 19 menyebabkan omzet penjulan semakin menurun. Keterbatasan sumber daya manusia, juga menjadikan pembukuan/laporan keuangan mitra belum tercatat dengan baik serta pemasaran yang dilakukan belum mengoptimalakan digital marketing, sehingga jangkauan pemasaran belum terlalu luas. Maka dari itu, tim pengabdi mempunyai gagasan untuk bekerjasama dengan mitra untuk membuatkan desain kemasan yang menarik sehingga dapat meningkatkan daya beli konsumen yang berdampak pada peningkatan nilai tambah produk dan profitabilitas usaha. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu Participatory Rural Appraisal PRA, yaitu sebuah metode pemberdayaan yang menekankan partisipasi aktif mitra dari perencanaan sampai dengan evaluasi program. Kegiatan utama dalam pengabdian ini dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama dengan menggunakan metode instruksional dan dialogyaitu melalui kegiatan sosialisasi optimasi desain kemasan menarik serta digital marketing. Tahap kedua dilakukan dengan pengemasan produk dengan desain kemasan baru. Tahap ketiga dilakukan pemasaran produk dengan mengoptimalkan digital marketing. Manfaat dari program ini adalah terwujudnya pemberdayaan masyarakat dengan pembuatan desain kemasan yang menarik dan digital marketing. Harapannya omzet penjualan mitra semakin meningkat. Luaran yang direncanakan dalam program ini adalah publikasi jurnal berISSN. Figures - uploaded by Sigied Himawan YudhantoAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Sigied Himawan YudhantoContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free UN PENMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat Untuk Negeri Volume 1, Number 2 2021, pp. 50-56 xxxxxxxxxxxx 50 Desain Kemasan Produk UMKM Makanan Ringan sebagai Peningkatan Daya Beli Konsumen Keripik Singkong 1Rizki Puspita Dewanti, 2Hardian Ningsih, 3Edi Paryanto, 4Sigied H Yudhanto Universitas Sebelas Maret, Kota Surakarta, Indonesia e-mail rpuspitadewanti hardianningsih sigiedhy ABSTRAK Produk makanan ringan keripik singkong merupakan salah satu produk yang sedang berkembang di pasar. Salah satunya di desa Puntukrejo, kabupaten Karanganyar yaitu usaha keripik singkong yang dimiliki oleh Bapak Ibnu Kurniawan dan belum memiliki nama UMKM. Kendala yang dihadapi oleh mitra yaitu pada proses pengemasan, produk masih dikemas dengan cara tradisional, sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama dan berakibat pada penurunan kualitas produk. Padahal desain kemasan merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam membeli produk dan berkaitan dengan daya simpan produk. Oleh sebab itu, tujuan tim pengabdi dalam kegiatan ini adalah memberikan solusi atas kendala yang dialami mitra dengan membuatkan desain kemasan yang menarik dan pengoptimalan penggunaan digital marketing, yang diharapkan dapat meningkatkan daya beli konsumen yang berdampak pada peningkatan nilai tambah produk dan profitabilitas usaha. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah Participatory Rural Appraisal PRA, yaitu sebuah metode pemberdayaan yang menekankan partisipasi aktif mitra dari perencanaan program sampai dengan evaluasi program. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah terwujudnya desain kemasan baru untuk mitra dan akun social media mitra sebagai bentuk optimalisasi penggunaan digital marketing. Harapannya, omzet penjualan mitra semakin meningkat. Kata kunci Desain Kemasan, Digital Marketing, Nilai Tambah, Profitabilitas, Daya Beli Konsumen. ABSTRACT Cassava chips snack product is one of the products that are developing in the market. One of them is in the village of Puntukrejo, Karanganyar district, namely the cassava chips business which is owned by Mr. Ibnu Kurniawan and does not yet have the name MSME. Constraints faced by partners are in the packaging process, the product is still packaged in the traditional way, so that the resulting product cannot be stored for a long time and results in a decrease in product quality. Whereas packaging design is one of the determining factors for consumers in buying products and is related to the shelf life of the product. Therefore, the goal of the service team in this activity is to provide solutions to the problems experienced by partners by developing attractive packaging designs and optimizing the use of digital marketing, which is expected to increase consumer purchasing power which has an impact on increasing product added value and business method used in this service activity is Participatory Rural Appraisal PRA, which is an empowerment method that emphasizes the active participation of partners from program planning to program evaluation. The result of the service activity is the realization of new packaging designs for partners and partner social media accounts as a form of optimizing the use of digital marketing. It is hoped that the sales turnover of partners will increase. Keywords Packaging Design, Digital Marketing, Added Value, Profitability, Consumer Purchasing Power Copyright © 2021 The Authors This is an open access article under the CC BY-SA license. Dewanti, et al. 2021. Desain Kemasan Produk UMKM Makanan Ringan sebagai Peningkatan Daya Beli Konsumen Keripik Singkong. Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Narotama UN PENMAS, 2021 xxxxxxxxxxxx 51 PENDAHULUAN Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan [1]. Makanan merupakan pangan olahan yang mengalami proses dengan metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan [2]. Dewasa ini, olahan pangan yang diproduksi oleh industri rumah tangga semakin variatif dan diminati oleh masyarakat. Keberadaan olahan pangan tersebut diperhitungkan oleh konsumen di Indonesia terutama karena jenis produknya yang beragam dengan harga yang relatif terjangkau. Terdapat berbagai jenis olahan makanan yang beredar di masyarakat, seperti makanan pokok, makanan cepat saji, makanan ringan, dan yang lainnya [3]. Dari berbagai jenis olahan makanan yang beredar di masyarakat, makanan ringan mengalami peningkatan permintaan yang sangat tinggi, sehingga bermunculan berbagai jenis makanan ringan yang beredar di masyarakat. Hal tersebut menuntut produsen untuk adaptif dan inovatif agar dapat bersaing dengan produk kompetitornya, salah satunya dengan berinovasi pada desain kemasan yang menarik. Kemasan packaging diartikan sebagai kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk [4]. Kemasan dianggap sebagai bagian yang tak terlepaskan dalam kegiatan pemasaran. Saat ini, kemasan telah diakui sebagai salah satu unsur penting yang dapat meningkatkan pemasaran antara produsen dengan konsumen. Kemasan produk yang menarik akan mendorong seorang konsumen untuk memberikan kemudahan bagi konsumen dalam penggunaan maupun penyimpanan sehingga konsumen merasa puas [5]. Desain yang unik, ukuran yang bermacam-macam, warna, bentuk dan informasi yang diberikan pada kemasan akan semakin mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihan produk. Hal tersebut menunjukkan bahwa desain kemasan memiliki pengaruh yang besar terhadap minat beli konsumen pada produk-produk yang ditawarkan. Namun demikian, kemasan menjadi salah satu masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM. Pelaku usaha UMKM terjebak dengan pemikiran bahwa produk UMKM tidak harus memiliki kemasan bagus sedangkan kemasan bagus hanya menjadi milik industri besar. Produk makanan ringan keripik singkong merupakan salah satu produk yang sedang berkembang di pasar. Salah satunya di desa Puntukrejo, kabupaten Karanganyar. Produsen keripik singkong di desa tersebut baru berjumlah satu orang yang dikelola oleh Bapak Ibnu Kurniawan dan belum memiliki nama UMKM. Usaha tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2019 dan pengolahan keripik singkong masih dilakukan secara tradisioanal dari proses pembersihan bahan baku hingga penggorengan. Pada segi kemasan juga masih sederhana belum menggunakan desain Dewanti, et al. 2021. Desain Kemasan Produk UMKM Makanan Ringan sebagai Peningkatan Daya Beli Konsumen Keripik Singkong. Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Narotama UN PENMAS, 2021 xxxxxxxxxxxx 52 kemasan yang menarik yaitu hanya menggunakan kemasan plastik dan diberi nama Inu Keripik Singkong. METODE Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah Participatory Rural Appraisal PRA. Participatory Rural Appraisal merupakan suatu metode pendekatan dalam proses pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, yang tekanannya pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan pembangunan. Pendekatan PRA dimaksudkan menjadikan masyarakat/mitra sebagai perencana, pelaksana program pembangunan dan bukan sekedar obyek pembangunan. PRA menjadi metode yang sangat tepercaya untuk program pemberdayaan masyarakat [9]. Beberapa studi telah menunjukkan efektivitas metode ini. Studi Das telah menggunakan PRA untuk mewujudkan pengelolaan hutan secara partisipatoris sehingga mewujudkan penghidupan masyarakat desa yang berkelanjutan [10]. PRA juga telah dipakai untuk program pengurangan risiko bencana di Philipina [11], dengan PRA dapat disusun CAP Community Action Plant pengembangan Desa Wisata yang berbasis budaya lokal, sehingga masyarakat mampu memetakan potensi budayanya dan memetakan rencana bisnis desa [12]. Bahkan, metode ini dapat dipakai untuk kepentingan penelitian ilmiah, yaitu memetakan pengetahuan lokal dan kebutuhan untuk mengidentifikasi masalah sosial. Peneliti menggunakan PRA untuk memahami pengetahuan etnoekologi dan biodiversitas tumbuhan di aras lokal [13]. Adapun kegiatan utama pengabdian ini akan dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama dengan menggunakan metode instruksional dan dialog yaitu melalui kegiatan sosialisasi optimasi nilai tambah produk yaitu dengan sosialisasi pentingnya repackaging produk menggunakan desain kemasan yang menarik. Sosialisasi bertujuan agar mitra paham mengenai urgensi penggunaan kemasan yang menarik sehingga dapat meningkatkan nilai tambah/nilai jual produk dan profitabilitas usaha. Tahap kedua dilakukan pengemasan produk dengan desain kemasan yangmenarik yang diusulkan oleh tim pengabdian, sehingga terbentuk desain kemasan baru yang dapat meningkatkan nilai jual produk. Tahap ketiga, dilakukan kegiatan sosialisasi pemasaran yang dirancang dengan pengoptimalan digital marketing yaitu dengan pemanfaatan platform digital dan pemanfaatan media sosial berupa pembuatan akun facebook dan pembuatan akun instagram, serta pembuatan akun e-commerce. Tahap keempat, pendampingan, monitoring dan evaluasi, serta publikasi/diseminasi hasil program. Pendampingan dilakukan secara berkala dengan tujuan mengetahui kendala dan menemukan solusi secara cepat dan tepat. Monitoring dan evaluasi program secara keseluruhan dilaksanakan di akhir program untuk mengevaluasi hasil yang dicapai serta kendala yang dihadapi selama kegiatan. Setelah selesai kegiatan diharapkan ada keberlanjutan program dan kenaikan omzet pada mitra, sehingga terwujud pemberdayaan masyarakat dengan desain kemasan menarik dan optimalisasi digital marketing. HASIL DAN PEMBAHASAN Dewanti, et al. 2021. Desain Kemasan Produk UMKM Makanan Ringan sebagai Peningkatan Daya Beli Konsumen Keripik Singkong. Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Narotama UN PENMAS, 2021 xxxxxxxxxxxx 53 Kondisi Umum Mitra Pengolahan keripik singkong oleh mitra masih dilakukan secara tradisioanal dari proses pembersihan bahan baku hingga penggorengan. Dari segi kemasan produk juga masih dilakukan pengemasan secara sederhana atau belum menggunakan desain kemasan yang menarik yakni dengan menggunakan kemasan plastik dan diberi nama Inu Keripik Singkong. Kemasan yang diproduksi oleh mitra ada tiga jenis yaitu kemasan 100 gram, kemasan 250 gram, dan kemasan 500 gram Gambar 1. Jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak dua orang tenaga kerja berasal dari keluarga yang melakukan produksi dari penyediaan bahan baku hingga proses pengemasan. Saat ini, kapasitas produksi mitra sebesar 15 kilogram per minggunya dengan pengerjaan seminggu sebanyak tiga kali, sehingga dalam satu bulan mitra dapat memproduksi sebanyak 60 kilogram keripik singkong. Produk keripik singkong tersebut belum mengoptimalkan penggunaan media online dalam pemasaran, sehingga jangkauan pemasaran produk belum terlalu luas yaitu hanya sekitar daerah Karanganyar dan Jaten, Surakarta. Gambar 1. Proses Pengemasan Keripik Singkong Pada Mitra Kegiatan Sosialisasi Rangkaian kegiatan pengabdian dilakukan mulai dari survey lokasi mitra sehingga dapat disusun analisis situasi, masalah, potensi, pengembangan, dan solusi beserta untuk mitra yang dilakukan pada tanggal 15 sampai 30 Maret 2021. Kemudian kegiatan selanjutnya dilakukan sosialisi kegiatan optimasi nilai tambah produk yaitu dengan sosialisasi pentingnya repackaging produk menggunakan desain kemasan yang menarik. Kegiatan tersebut bertujuan agar mitra paham mengenai urgensi penggunaan kemasan yang menarik sehingga dapat meningkatkan nilai tambah/nilai jual produk dan profitabilitas usaha. Dalam kegiatan ini tim pengabdian mengali lebih dalam permasalahan mitra dan mitra juga turut menyampaikan permasalaha yang dihadapi dalam menjalankan usaha khusunya pada proses pengemasan Gambar 2. Dewanti, et al. 2021. Desain Kemasan Produk UMKM Makanan Ringan sebagai Peningkatan Daya Beli Konsumen Keripik Singkong. Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Narotama UN PENMAS, 2021 xxxxxxxxxxxx 54 Gambar 2. Sosialisasi Pentingnya Repackaging Produk Menggunakan Desain Kemasan yang Menarik Kegiatan tahap dua dari tim pengabdian adalah repackaging produk menggunakan desain kemasan yang menarik. Dalam kegiatan ini mitra mulai melakukan penggantian kemasan dari kemasan lama Gambar 3 menjadi kemasan baru Gambar 4. Dengan kemasan baru diharapkan dapat meningkatkat nilai tambah produk serta dapat membuat umur simpan produk menjadi lebih lama. Gambar 3. Kemasan Lama Gambar 4. Kemasan Baru Setelah mitra melakukan penggantian kemasan lama menjadi kemasan baru, tim pengabdian melakukan kegiatan sosialisai manajemen pemasaran kepada mitra yang dirancang dengan pengoptimalan digital marketing yaitu dengan pemanfaatan platform digital, pemanfaatan media sosial berupa pembuatan akun facebook dan pembuatan akun instagram, serta pembuatan e-commerce. Dalam sosialisi ini diperoleh media sosial untuk memasarkan produk keripik singkong berupa akun instagram dan akun facebook Gambar 5. Dewanti, et al. 2021. Desain Kemasan Produk UMKM Makanan Ringan sebagai Peningkatan Daya Beli Konsumen Keripik Singkong. Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Narotama UN PENMAS, 2021 xxxxxxxxxxxx 55 Gambar 5. Pembuatan Akun Media Sosial Mitra Hasil Sosialisasi Digital Marketing SIMPULAN Kegiatan pengabdian masyarakat desain kemasan produk UMKM makanan ringan sebagai peningkatan daya beli konsumen keripik singkong ini berdampak positif kepada mitra, mitra menyatakan kebermanfaatan kegiatan ini dan keinginan untuk kegiatan yang berkelanjutan. Pengenalan desain kemasan yang menarik tidak hanya dalam peningkatan daya beli, namun juga terdapat aspek edukasi serta peningkatan nilai tambah produk. DAFTAR REFERENSI Akhiriani S, Produk L, Baper S. Legalitas Produk Snack Baper Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Mitra PKM Dan Wali Yatim-Dhuafa . 2019; 5 139–48. Indonesia PR. 2012. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Jakarta ID Sekretariat Negara. Sutisna U, Sugiarto T, Kurniawan YD. Penerapan Teknologi Pengemasan Produk Bekatul Rice Bran Provinsi Jawa Tengah Application of Ricebran Product Packaging Technology for Organic Farmers in Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiy 420–30. Dewanti, et al. 2021. Desain Kemasan Produk UMKM Makanan Ringan sebagai Peningkatan Daya Beli Konsumen Keripik Singkong. Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Narotama UN PENMAS, 2021 xxxxxxxxxxxx 56 Auliana, R. 2001. Gizi dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta ID Adicita Karya Nusa. Ciptanto, S. 2010. Top 10 Ikan Air Tawar Panduan Lengkap Pembesaran Secara Organik di Kolam Air, Kolam Terpal, Karamba, dan Jala Apung. Yogyakarta ID Lily Publisher. Pondaag, 2010. Budidaya Ikan Nila. Jakarta ID Departemen Pertanian. Muhandri T, Herawati D, Budi FS, Nuraida L, Koswaara S, Agista AZ, Sukmawati Y. 2016. Kesiapan usaha mikro kecil menengah pangan dalam penerapan ISO 90012008 studi kasus di Palu, Sulawesi Tengah. Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 2 2 61- 66. Karuntu MM dan Mandey SL. 2020. Kelompok penjual makanan secara online di perumahan Griya Paniki Indah GPI kecamatan Mapanget kota Manado propinsi Sulawesi Utara. The Studies of Social Science, 21 1-7. Leitzmann C. 1993. Food Quality—Definition and a Holistic View. In Sommer H., Petersen B., v. Wittke P. eds Safeguarding Food Quality. Springer, Berlin, Heidelberg. Mikkelsen, Britha. 2011. Metode Penelitian Parttisipatoris dan Upaya Pemberdayaan. Jakarta Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Das, Nimai. 2012. Agricultural & Applied Economies Association Impact of Participatory Forestry Program on Sustainable Rural Livelihoods Lessons From an Indian Province. Applied Economie Perspectives and Policy, 343 428–45. Pante, Bemadeth Laurely. 2013. Participatory Action Research in Disaster Preparedness and Community Reconstruction. Philippine Sociological Review, 612 428–453. Hudayana, Bambang. 2017. Pemberdayaan Masyarakat, Bunga Rampai Antropologi Terapan. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Adriana Madya MarampaElisabeth PaliIsak PasuluKluwek merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh petani di Kelurahan Lion Tondok Iring Kecamatan Makale Utara. Kendala yang dihadapi oleh mitra yaitu pada proses pengemasan, produk masih belum dikemas dengan baik, sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama dan berakibat pada penurunan kualitas produk. Padahal desain kemasan merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam membeli produk dan berkaitan dengan daya simpan produk. Oleh sebab itu, tujuan tim pengabdi dalam kegiatan ini adalah memberikan solusi atas kendala yang dialami mitra dengan membuat desain kemasan yang menarik, yang diharapkan dapat meningkatkan daya beli konsumen yang berdampak pada peningkatan nilai tambah produk dan profitabilitas usaha. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode instruksional dan dialog, tahap kedua dilakukan pengemasan produk dengan desain kemasan yang menarik, Tahap ketiga dilakukan evaluasi hasil kegiatan . Hasil dari kegiatan pengabdian adalah terwujudnya desain kemasan untuk mitra harapannya omzet penjualan mitra semakin meningkat. Nimai DasThis paper examines how rural livelihoods are improved owing to the impact of policy interventions through community-driven forest management in West Bengal, India. As an instance of comparative analysis of a gender-sensitive forestry program, this study employs the “sustainable rural livelihoods” framework to assess any enhancement of livelihood opportunities across various socioeconomic groups in forest fringe areas. In general, robust livelihoods sustainability is found for a pro-poor section of rural households that participated in the forestry program. Amongst participants, however, especially the feminine units attain more favorable livelihoods outcome. Conversely, the program's eschewed households are behind sustainable livelihoods. It is therefore early need to expand the participatory forestry program for sustaining poor households' livelihood security in forest fringe areas of rural India. Merlyn KaruntuSilvya Lefina MandeyGriya Paniki Indah GPI housing is one of the largest housing estates in North Sulawesi. With more than 7,000 houses built, this housing has become one of the relatively large residential locations. This condition provides an opportunity for the emergence of online food selling businesses in this housing in an effort to meet the needs of the people in the housing. This PKM elevates the community of online food seller groups which are micro, small and medium enterprises MSMEs which increase from time to time but often experience dissatisfaction from consumers due to product quality that is not in accordance with what is described in online media, lead time for food delivery is usually more from 1 hour and the inconsistency of the quality of the product produced. The online Food Seller group is an economically productive target audience. This service seeks to address the problem of customer dissatisfaction with online food vendors by making training to provide knowledge and understanding of quality management concepts, especially those related to performance, features, reliability, conformance, durability, serviceability, aesthetic, and perception. As well as strategies for overall quality improvement through TQM elements, namely customer focus, obsession with quality, long-term commitment, teamwork, continuous system improvement, education and training, unity of purpose, and employee involvement and empowerment. Claus LeitzmannSince the beginning of nutritional research, food quality nature, class has been a central theme; a great deal of effort is concentrated on the goal of improving the quality of foods. To which extent this can be achieved, depends among other things on the definition of the term food quality. Food quality represents the sum of all properties and assessable attributes of a food item. Usually this is done by the three accepted categories of quality sensoric value, suitability value and health value. All three deal with assessments, that is, judgements with a subjective component. In addition to the value-related interpretation of quality there is the value-neutral term in the sense of condition, that is the sum of properties of a product. From this can be concluded that quality is not easily definable scientifically and that it comprises many different aspects. Obligatory and uniform definitions are also made difficult, since those aspects are subject to constant change. Contradictions in the discussion about food quality arise mainly because of self-serving interests of producers, processors and traders of food as well as consumers, since concerning the assessment of simple quality features of products these interest groups often hold quite different views. The existing contradictions can be overcome, if all justified interests are considered, that is, with a holistic view of all the separate aspects. A holistic assessment of quality of food comprises, in addition to the three recognised partial qualities, additional categories of quality which are currently gaining in significance. On the one hand there is a psychological or notional value of food, based on usually difficult-to-explain conceptions, opinions prejudices and expectations of consumers concerning a product. Foods are imputed to have certain properties which determine, whether these will be selected and eaten. Without a clear delimitation to this area foods have a cultural or social value. The prestige value of food is determined by food habits of certain population groups as well as by supply and price. Foods that are taboo or that are used as reward get their social value in this manner. The political value of foods comprises aspects like the import of foods and feeds, especially from developing countries as well as production and handling of food surplus and employment of food aid. A further category of quality is the ecological value of foods which assesses the consequences on the environment due to food production and food processing, as well as their manifold interactions and feedbacks. These additional criteria or properties of food are often more difficult to define and to include, since they cannot be identified and measured on the product itself. From this, however, it should not be concluded that these criteria in the spectrum of food quality are not important. Even though single interest groups in the food sector will still get their way in regard to expectations and demands concerning quality, social demands and necessities are gaining increasing importance. Future and social requirements relating to the quality of food are expected to avoid misjudgements by using a holistic dan Pengolahan PanganR AulianaAuliana, R. 2001. Gizi dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta ID Adicita Karya 10 Ikan Air Tawar Panduan Lengkap Pembesaran Secara Organik di Kolam Air, Kolam Terpal, Karamba, dan Jala ApungS CiptantoCiptanto, S. 2010. Top 10 Ikan Air Tawar Panduan Lengkap Pembesaran Secara Organik di Kolam Air, Kolam Terpal, Karamba, dan Jala Apung. Yogyakarta ID Lily usaha mikro kecil menengah pangan dalam penerapan ISOT MuhandriD HerawatiF S BudiL NuraidaS KoswaaraA Z AgistaY SukmawatiMuhandri T, Herawati D, Budi FS, Nuraida L, Koswaara S, Agista AZ, Sukmawati Y. 2016. Kesiapan usaha mikro kecil menengah pangan dalam penerapan ISO 90012008 studi kasus di Palu, Sulawesi Tengah. Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 2 2 Penelitian Parttisipatoris dan Upaya PemberdayaanBritha MikkelsenMikkelsen, Britha. 2011. Metode Penelitian Parttisipatoris dan Upaya Pemberdayaan. Jakarta Yayasan Pustaka Obor Action Research in Disaster Preparedness and Community ReconstructionBemadeth PanteLaurelyPante, Bemadeth Laurely. 2013. Participatory Action Research in Disaster Preparedness and Community Reconstruction. Philippine Sociological Review, 612 428-453.
Desain kemasan merupakan salah satu syarat membuat kemasan makanan yang menarik yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan produk. Desain kemasan tidak hanya dinilai dari unsur estetikanya saja tapi ada nilai-nilai dari setiap detail baik dari unsur penampilan maupun dari segi manfaatnya. Desain kemasan baik dapat menarik perhatian calon konsumen pada saat pertama kali mereka melihatnya dan membuatnya mempertimbangkan untuk mengetahui lebih dalam mengenai isi dan detail produk. Desain kemasan merupakan bagian pertama yang akan dilirik oleh calon konsumen, setelah konsumen merasa tertarik dari segi penampilan maka mereka akan lanjut mencari tahu lebih dalam mengenai produk yang ia lihat, yang pada akhirnya akan mempertimbagkan dan mengambil keputusan untuk membelinya. Maka dari itu proses desain kemasan sangat penting. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam proses pemilihan desain kemasan makanan yang dapat memikat konsumen diantaranya sebagai berikut Pemilihan warna kemasan Warna dapat memikat rangsangan psikologis konsumen untuk memilih produk, pertimbangkan untuk memilih warna yang dapat menarik perhatian diantara produk makanan ringan yang lainnya, buat warnanya berbeda dan tidak umum dibanding dengan produk sejenis lainnya. Bisa dengan menggunakan kemasan yang cerah agar dapat menarik perhatian calon konsumen. Atau dengan menggunakan kombinasi warna cerah dan gelap guna membuat calon konsumen merasa lebih menarik sekaligus nyaman dalam melihat kemasan makanan ringan yang akan mereka lihat. Tapi itu hanyalah salah satu opsi untuk menarik perhatian. Yang terpenting dalam pemilihan warna ialah memilih warna yang menggambarkan citra dari merek yang akan dijual. Dan berilah sentuhan warna yang khas pada kemasan ringan itu. Agar konsumen dapat lebih mudah mengenal kemasan walau hanya dengan melihat dari warnanya saja. Minimalis dan juga menarik Dengan Kemasan yang dibuat minimalis calon konsumen dapat dengan mudah mengenal pesan yang diberikan pada produk. Jangan membuat desain kemasan yang terlalu ramai karena dengan desain yang terlalu ramai pesan yang akan disampaikan akan sulit untuk dicerna oleh calon konsumen, yang mengakibatkan calon konsumen enggan untuk mempertimbangkan dan memutuskan untuk memilih produk tersebut. Kemasan yang menggambarkan isi produk Desain kemasan yang baik dapat memberi gambaran yang jelas dengan hanya melihat kemasan dari tampilan luarnya saja. Gunakan gambar atau ilustrasi yang dapat menunjukan isi bahan dan rasa produk hanya dengan sekali lihat saja. Dengan begitu calon konsumen dapat merasa terbantu untuk menangkap isi produk tanpa harus repot melihat dengan jeli kemasan produk tersebut. Memperhatikan pemilihan bentuk kemasan dan ukuran produk Bentuk kemasan dan ukuran produk yang unik dapat menarik perhatian konsumen. Pilihlah bentuk dan ukuran yang berbeda dibanding produk pesaing. Misal, gunakan bentuk dengan ukuran yang besar dibanding produk pesaing. Namun jangan menggunakan kemasan yang berukuran besar namun isinya sedikit. Pastikan isi kemasan sesuai dengan volume isi di dalam kemasan. Jangan sampai calon konsumen merasa tertipu dengan ukuran dari kemasan makanannya. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen untuk membeli ulang produk yang akan dijual. Pastikan keseimbangan antara bentuk , ukuran, dan isi yang akan diproduksi oleh produsen. Pemilihan tekstur yang sesuai dengan citra produk. Terdapat beberapa jenis tekstur dalam kemasan yang dapat dipilih tergantung jenis material yang akan dipilih. Gunakanlah tekstur kemasan yang unik dibanding pesaing. Ada beberapa jenis tekstur kemasan yang bisa dipilih diantaranya Tekstur kasar dan doff Pada kemasan dengan tekstur ini memberikan kesan yang elegan dan tampak nyaman dipandang oleh konsumen. Tekstur licin dan mengkilap Pada kemasan dengan tekstur ini produk akan memberikan kesan yang ceria dan memberikan kesan yang cerah pada produk, jenis kemasan ini cocok untuk jenis kemasan makanan ringan dengan target market anak-anak. Namun pada akhirnya pemilihan tekstur kemasan harus disesuaikan dengan citra produk, tidak ada standar yang pasti mengenai pemilihan tekstur. Yang paling penting adalah bagaimana seorang produsen memilihnya dengan membuat produknya menjadi lebih menonjol dibanding produk pesaing yang bisa menarik perhatian lebih kepada calon konsumen. Memperhatikan kemudahan pada desain produk Kemasan yang baik dapat mempermudah konsumen dalam menggunakan produk. Konsumen lebih tertarik dengan produk yang mudah dibuka dan digunakan. Dengan adanya detail fitur-fitur atau aksesoris pada kemasan dapat menambah nilai tambah guna memuaskan pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi produk. Ada beberapa fitur yang dapat digunakan untuk mempermudah konsumen menggunakan produk diantaranya Menggunakan fitur Ziplock kemasan dapat lebih mudah untuk dibuka dan ditutup kembali. Hal ini nampak sepele namun dampaknya sangat besar karena tidak semua konsumen dapat menghabiskan satu produk sekaligus dalam satu fitur V cut yaitu sobekan kecil pada bagian atas pembuka kemasan, konsumen dapat dengan mudah merobek kemasan makanan ringan tanpa menggunakan alat bantu seperti gunting. Menggunakan Windows/jendela yaitu tampilan transparan pada bagian depan kemasanan yang bermanfaat isi produk dapat terlihat dari luar kemasan. Fitur-fitur diatas dapat dikombinasikan pada satu produk ataupun menggunakan salah satu diantaranya, sesuai desain yang diinginkan. Namun pastikan adanya fitur kemudahan diatas guna meningkatkan kepuasan konsumen. Memperhatikan keamanan dan kualitas produk Kemasan makanan ringan dapat menjadi sarana untuk memberikan kepercayaan konsumen sebelum calon konsumen mengkonsumsinya. Dengan adanya informasi yang dapat membangun kepercayaan atas keamanan dan kualitas produk calon konsumen tidak akan ragu untuk memilih produknya. Ada beberapa hal yang bisa disematkan pada desain kemasan produk diantaranya Label Halal, dengan mendaftarkan sertifikasi produk pada Lembaga yang berkaitan. Produsen akan diberikan izin untuk memakai label tersebut pada produknya. Dengan adanya label halal calon konsumen akan lebih yakin dari kualitas bahan-bahan yang digunakan maupun proses produksi yang dilakukan oleh bahan dan nutrisi Gunakan tambahan detail informasi bahan yang digunakan pada bagian belakang kemasan beserta dengan nutrisi. Bisa juga tambahkan informasi berat isi kemasan pada bagian depan kemasan. Dengan adanya informasi tersebut konsumen dapat lebih mudah untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk membeli produk tersebut. Pastikan informasi yang ditampilkan tertera dengan jelas dan mudah untuk dibaca. Memanfaatkan Trend untuk desain kemasan Menggunakan desain dengan aspek tren yang sedang naik atau populer pada saat pembuatan produk dapat mempermudah produk untuk dikenal. Sebagai contoh, pada tampilan depan produk bisa ditambahkan kalimat atau kata-kata yang sedang populer saat ini sesuai dengan target pasar dari produk yang akan dijual. Dengan menggunakan strategi tersebut produk dapat memanfaatkan kemasan sebagai media promosi dan marketing dengan lebih efektif. Demikianlah beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam membuat desain kemasan makanan ringan agar lebih memikat konsumen untuk membeli produk. Pada intinya desain kemasan bisa meningkatkan kepercayaan konsumen, mempermudah dalam mengenal produk dan menarik perhatian konsumen. Dengan desain kemasan yang baik kualitas kemasan akan meningkat dan dapat mempengaruhi penjualan produk. Ada berbagai jenis-jenis kemasan makanan yang dapat dipilih. Untuk mempermudah dalam memilih jenis kemasan untuk didesain, Website ini menyediakan jenis kemasan yang bisa dilihat pada menu bar diatas atau juga bisa langsung cek marketplace yang ada di bagian bawah halaman website ini. dan jika ingin berkonsultasi langsung agar lebih jelas bisa juga menghubungi customer service via Whatsapp yang ada di bagian bawah halaman website ini. Untuk Order berbagai jenis kemasan, termasuk untuk kemasan retail silahkan pesan melalui Whatsapp kami di link berikut
Lagi cari ide kemasan produk? Berikut 6 jenis kemasan makanan ringan yang cukup menarik, unik, dan ciri khas versi Flexypack yang bantu memikat pembelinya. Makanan ringan atau snack merupakan salah satu makanan yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Makanan ringan tersebut kini semakin bervariasi bentuk, warna, hingga cita rasa yang ada. Mulai dari makanan ringan ciki, wafer, keripik, dan masih banyak lagi. Bahkan di antaranya, makanan ringan mudah viral bukan hanya karena cita rasanya yang sedap dan nikmat saja, tetapi juga karena kemasan makanan ringan / kemasan snack unik dan menarik sehingga banyak orang yang tertarik membelinya. Bahkan jika target pasarnya anak-anak hal tersebut sangat menguntungkan karena dapat menarik perhatian anak-anak untuk membelinya. Maka tak heran kini semakin banyak produsen kemasan snack yang membuat berbagai jenis kemasan semenarik dan seunik mungkin. Jika kemasan produk biasa saja atau standar maka tak jarang tidak dihiraukan atau diperhatikan oleh pembeli. Kemasan tersebut dapat menjadi personal branding dari produk makanan ringan tersebut sehingga akan mudah diingat oleh masyarakat. Oleh karenanya, jangan sampai salah pilih jenis kemasan untuk produk makanan ringan agar tepat dan aman. Ulasan Berbagai Jenis Kemasan Makanan Ringan Versi Flexypack Berikut ulasan 6 jenis kemasan makanan ringan yang cukup menarik, unik, dan ciri khas versi Flexypack yang bisa banget berpengaruh terhadap penjualan produkmu. 1. Kemasan Kertas Duplex Jenis kemasan yang dapat digunakan untuk mengemas ialah kemasan jenis kertas duplex/paper duplex. Kemasan berbahan dasar kertas karton ini memiliki ketebalan yang cukup baik sebagai wadah untuk mengemas makanan kering. Walaupun terbuat dari kertas duplex, tetapi kemasan ini memiliki kekuatan, ketebalan, kekokohan yang cukup baik. Jenis kemasan kertas duplex memiliki bentuk kotak, persegi panjang, hingga berbentuk lonjong dengan bagian sisi dalam berwarna putih dan sisi bagian luar berwarna abu-abu. Akan tetapi, bagian luar kemasan dapat diberi desain warna atau gambar. Jenis kemasan ini hanya dapat digunakan satu kali, setelah itu dapat dibuat atau didaur ulang. Harga dari kemasan kertas duplex pun sangat terjangkau dan tidak terlalu merogoh kocek mendalam. Adapun contoh makanan ringan yang dapat menggunakan kertas duplex, seperti produk wafer, cokelat, sosis, dan masih banyak lagi. 2. Kemasan Kertas Kraft Kemasan kertas kraft merupakan jenis kemasan yang terbuat dari bahan kayu kraft sehingga memiliki ketebalan yang lebih tebal dan kokoh dibandingkan kertas duplex. Biasanya kemasan jenis ini digunakan untuk mengemas makanan yang memiliki jangka waktu panjang sehingga tidak mudah basi atau kadaluarsa. Bentuk kemasan kertas kraft pun bervariasi, mulai dari persegi, persegi panjang, dan sebagainya. Adapun contoh makanan ringan yang dapat menggunakan kemasan jenis ini, seperti keju, wafer, roti, dan masih banyak lagi. Untuk harga dari kemasan kertas kraft pun masih terjangkau. 3. Kemasan Alumunium Foil Kemasan jenis alumunium foil merupakan kemasan yang kini tengah berkembang dan banyak digunakan untuk berbagai produk makanan ringan. Bahan yang cukup kuat, tahan lama, aman, dan kokoh ini dapat diaplikasikan sebagai kemasan snack. Sehingga kemasan ini mampu melindungi produk dari sinar matahari dan berbagai cuaca yang ada. Ciri khas dari kemasan alumunium foil ini dapat disematkan berbagai jenis desain gambar dan warna sehingga semakin menarik dan unik produk makanan tersebut. Adapun contoh makanan ringan yang dapat menggunakan kemasan alumunium foil, seperti pilus, kacang-kacangan, ciki, wafer, dan masih banyak lagi. Salah satu produsen kemasan yang mampu membuat kemasan alumunium foil memiliki desain yang menarik, unik, dan eye catching ialah Flexypack. Kami mampu mengubah tampilan produk makanan ringan menjadi lebih menarik dengan menggunakan kemasan alumunium foil. Anda dapat memilih desain warga dan gambar sesuai dengan kebutuhan produk. Oleh karenanya, produk dari Flexypack dapat coba Anda gunakan. Baca Juga Potensi Kemasan Ternak & Bisnis Pakan yang Cocok 4. Kemasan Mettalize Jenis kemasan mettalize sekilas mirip seperti kemasan alumunium foil, tetapi kemasan ini tidak 100% seperti alumunium yang dapat melindungi produk dari sinar matahari, tetapi tetap melindungi makanan dengan intensitas yang sangat baik. Untuk kualitasnya pun tentu di bawah jenis kemasan alumunium foil. Namun, kemasan mettalize dapat digunakan sebagai pilihan alternatif dalam membungkus makanan ringan. Untuk di bagian luar pun dapat diberi desain gambar dan warna sesuai kebutuhan perusahaan. Adapun produk makanan ringan yang dapat menggunakan kemasan mettalize sebagai wadah, seperti keripik, makaroni, kacang-kacangan, pilus, kuaci, dan masih banyak lagi. Untuk harga kemasan mettalize pun tentunya lebih terjangkau di bawah dari harga kemasan alumunium foil. 5. Kemasan Standing Pouch Standing pouch salah satu jenis kemasan yang saat ini masih populer untuk dijadikan alternatif kemasan untuk produk makanan ringan. Selain sebagai wadah untuk menyimpan makanan ringan, nyatanya standing pouch memiliki bentuk yang menarik dan unik. Keuntungan menggunakan standing pouch salah satunya dapat mempermudah dalam penyusunan produk baik itu di etalase ataupun di atas meja display. Kemasan standing pouch pun memiliki berbagai keunggulan seperti pada bagian atasnya yang dapat disematkan zipper, yaitu penutup kemasan dengan ritsleting sehingga akan membuat produk makanan di dalamnya lebih aman dan terjamin kualitasnya. Untuk bagian luarnya pun dapat dilakukan request untuk desain gambar dan warna sehingga semakin menambah penampilan produk unik, menarik, dan eye catching. Dari segi harga kemasan standing pouch pun tentunya sedikit lebih merogoh kocek mendalam, tetapi hal tersebut sebanding dengan kualitasnya. Produsen Flexypack pun menyajikan kemasan standing pouch dengan berbagai ukuran. Untuk desainnya pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan produk. Kualitas bahan dan tinta pun sangat baik dan tidak mudah luntur. Selain itu, dapat pula ditambahkan zipper sebagai pemanis. Untuk harganya pun sangat kompetitif dan bersaing sehingga tidak terlalu merogoh budget Anda. 6. Kemasan Sachet Kemasan berikutnya ialah kemasan sachet. Umumnya, kemasan sachet masih banyak digunakan untuk mengemas makanan ringan, seperti keju, sosis matang, dan berbagai makanan ringan berbentuk lembaran ringan. Kemasan sachet tidak terlalu berukuran besar dan memiliki kedap udara yang sangat baik. Flexypack pun menyajikan kemasan jenis kemasan sachet ini, dengan berbahan dasar nylon dan alumunium dengan berbagai pilihan ukuran dan ketebalan. Dari segi finishing pun dapat dipilih sesuai kebutuhan, yakin Glossy atau Matte/Doff. Dari segi harganya pun cukup terjangkau. Berdasarkan uraian kemasan snack di atas, Anda dapat membuat dan memesan kemasan untuk produk makanan ringan atau snack dengan jenis alumunium foil, standing pouch, dan sachet di Flexypack. Kelebihan Flexypack, menggunakan bahan nylon atau alumunium foil dengan kualitas yang sangat baik sehingga kemasan tidak mudah berlubang, sobek, atau bocor. Tentunya, hal tersebut sangat aman dan nyaman untuk produk makanan ringan. Dari segi desain gambar dan warna pun dapat disesuaikan dengan desain pilihan sendiri by request sesuai kebutuhan. Dengan begitu, Anda tak perlu lagi bingung jika ingin membuat kemasan produk untuk makanan ringan. Post Views 5,805
Makanan ringan atau snack adalah salah satu jenis makanan yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Kini, makanan ringan semakin bervariasi, warna hingga cita rasa yang juga beragam. Misalnya jenis makanan ringan ciki, wafer, keripik dan masih banyak lagi jenis lain. Makanan ringan yang laku dan viral dipasaran bukan hanya disebabkan oleh cita rasanya yang sedap saja tapi juga dipengaruhi oleh kemasan makanan ringan yang menarik. Kemasan makanan ringan yang menarik dan unik ini, membuat banyak orang yang tertarik membelinya. Bahkan apabila target pasar produk Anda adalah anak-anak, maka penggunaan kemasan sangat menguntungkan. Karena dapat menarik perhatian anak-anak untuk membelinya. Maka tak mengherankan jika sekarang ini banyak produsen kemasan produk makanan yang membuat berbagai jenis kemasan semenarik dan seunik mungkin. Sebabnya, jika kemasan produknya yang digunakan biasa saja, maka hal itu cenderung tidak dihiraukan oleh calon konsumen. Selain menarik perhatian konsumen, kemasan tersebut juga menjadi personal branding dari produk makanan ringan tersebut, sehingga akan mudah diingat oleh konsumen. Oleh karena jangan sampai salah pilih jenis kemasan makanan ringan agar tepat dan aman. Contoh kemasan makanan ringan kekinian, sumber Jenis Kemasan Makanan Ringan 1. Kemasan Kertas Duplex Diurutan pertama, jenis kemasan yang bisa Anda gunakan untuk makanan ringan Anda adalah kertas duplex. Kemasan duplex adalah kemasan yang berbahan dasar kertas karton yang memiliki ketebalan yang cukup baik sebagai wadah untuk mengemas makanan kering. Meski terbuat dari kertas duplex, kemasan ini tetap memiliki kekuata, ketebalan dan kekokohan yang cukup baik. Kemasan jenis duplex memiliki bentuk kota, persegi panjang, hingga bentuk lonjong dengan bagian sisi dalam berwarna putih sedang sisi luar warna abu-abu. Pada bagian luar kemasan, Anda bisa menambahkan desain tertentu, semisal gambar atau tulisan. Jenis kemasan ini hanya bisa Anda gunakan satu kali saja, setelah digunakan langsung dibuang atau bisa didaur ulang. Untuk harga, kemasan kertas duplex terbilang masih terjangkau dan tidak terlalu mahal. Contoh makanan ringan yang bisa masuk dalam jenis kemasan ini antara lain seperti produk wafer, cokelat, sosis dan masih banyak lagi. 2. Kemasan Kertas Kraft Yang kedua, ada kemasan kertas kraft. Jenis kemasan makanan ringan ini adalah jenis kemasan yang terbuat dari bahan kayu kraft dengan ketebalan dan kekokohan yang lebih bagus dari kertas duplex. Kemasan jenis ini biasanya digunakan untuk mengemas makanan yang memiliki jangka waktu panjang sehingga tidak mudah rusak dan basi. Bentuk dari kemasan kertas kraft memiliki banyak variasi, seperti persegi, persegi panjang dan sebagainya. Tampilan dari kemasan kraft, sumber Kemasan ini sangat cocok untuk jenis produk seperti keju, wafer, roti dan masih banyak lagi jenis produk yang bisa Anda masukan pada kemasan ini. Harga dari jenis kemasan ini pun masih sangat ekonomis. 3. Kemasan Aluminium Foil Kemasan aluminium foil merupakan jenis kemasan yang kini tengah berkembang dan banyak dipergunakan untuk berbagai produk makanan ringan. Bahannya yang cukup kuat, aman, tahan lama dan kokoh dapat Anda aplikasikan sebagai kemasan cemilan. Sebab, kemasan produk makanan ini mampu melindungi produk dari sinar matahari dan berbagai cuaca yang ada. Kemasan ini bisa ditambahkan juga dengan logo atau gambar unik yang berfungsi sebagai penarik minat konsumen pada produk. Jenis produk yang bisa Anda masukan pada kemasan ini antara lain seperti pilus, kacang-kacangan, ciki, wafer dan masih banyak lagi jenis produk lainnya. Salah satu produsen kemasan yang bisa membuat kemasan aluminium foil memiliki desain yang menarik, eye catching dan unik adalah Putramapack 4. Kemasan Mettalize Kemasan jenis mettalize sekilas mirip seperti kemasan aluminium foil, namun kemasan ini tidak seratus persen mirip seperti aluminium yang bisa memproteksi produk dari sinar matahari. Namun demikian, tetap melindungi makanan ringan Anda dengan intensitas yang sangat baik. Dari segi kualitasnya pun pastinya di bawah kemasan aluminium foil. Namun, kemasan ini bisa Anda gunakan sebagai pilihan alternatif dalam membungkus makanan ringan. Pada bagian luar kemasan, Anda bisa menambah desain yang menarik seperti gambar, warna dan logo tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Jenis produk makanan yang bisa menggunakan kemasan ini antara lain keripik, macaroni, kacang-kacangan, kuaci dan pilus. 5. Kemasan Standing Pouch Jenis kemasan standing pouch adalah jenis kemasan yang sekarang ini juga sedang viral di kalangan media social. Selain untuk wadah menyimpan makanan ringan, kemasan ini juga memiliki bentuk dan tampilan yang unik dan menarik. Kemasan ini bisa membuat produk Anda berdiri yang hal tersebut membuat produk makanan ringan menjadi lebih menarik dan menggugah rasa penasaran para konsumen untuk mencobanya. Dengan demikian, proses pemasaran yang Anda lakukan pun semakin mudah karena produk dapat berdiri yang kemudian bisa Anda pasarkan melalui platform media social sehingga mudah viral dan meningkatkan volume penjualan Anda. Tampilan kemasan standing pouch dengan desain unik, sumber Kemasan jenis ini dilengkapi dengan berbagai elemen penunjang lain seperti pada bagian atasnya terdapat zipper sebagai penutup kemasan dengan model resleting untuk menjaga kualitas produk di dalamnya. Pada bagian luarnya, Anda bisa memilih desain sendiri, memilih warna sendiri, sehingga semakin menambah penampilan produk yang unik menarik dan eye catching. Untuk harga, kemasan ini memang sedikit lebih mahal, namun hal tersebut sebanding kualitas yang Anda dapatkan. 6. Kemasan Sachet Jenis kemasan yang terakhir adalah kemasan sachet. Kenapa jenis kemasan ini masuk daftar? Sebab, kemasan sachet masih banyak digunakan untuk mengemas makanan ringan. Makanan ringan yang umumnya sering menggunakan kemasan sachet antara lain seperti keju, sosis matang dan berbagai jenis makanan ringan berbentuk lembaran. Kemasan ini dipilih karena ukurannya yang minimalis dan kedap udara. Inilah 6 jenis kemasan makan ringan yang bisa pilih untuk membungkus produk makan ringan yang Anda miliki. Semoga ulasan singkat kami pada kesempatan ini memberikan banyak manfaat bagi Anda semua. Sampai jumpa dilain kesempatan.
gambar kemasan produk makanan ringan